Attention economy adalah fenomena di mana perhatian menjadi komoditas yang diperjualbelikan.
Konsep atensi ekonomi menjelaskan bagaimana perhatian individu kini menjadi produk berharga dalam dunia digital, yang dihasilkan dari banyak informasi yang ada.
Fenomena ini menjelaskan mengapa industri teknologi merancang aplikasinya agar membuat pengguna menghabiskan lebih banyak waktu di dalamnya, menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pembuat aplikasi memanfaatkan teknologi yang dirancang untuk mempengaruhi psikologi dan perilaku pengguna untuk mencapai tujuan mereka.
Pengaruh Iklan dan Teknologi Persuasif
Semakin banyak iklan yang kita lihat, semakin besar kemungkinan kita membeli produk yang ditawarkan.
Teknologi persuasif dirancang untuk membantu perusahaan meningkatkan peluang mereka dalam mendapatkan pendapatan secara terus-menerus melalui iklan.
Iklan yang semakin banyak dan menarik dapat mengubah perilaku konsumen, mengarah pada pembelian produk yang ditawarkan.
Dengan demikian, perusahaan-perusahaan dapat memperoleh lebih banyak uang dari hasil penjualan produk ini.
Konsep Infinite Scroll dan Dampaknya
Infinite Scroll memungkinkan pengguna menikmati banyak konten di internet dengan sedikit usaha.
Penerapan fitur Infinite Scroll yang dirancang oleh Ezara Skin pada tahun 2006 telah membawa perubahan dalam cara pengguna mengakses konten.
Aplikasi seperti TikTok dan Instagram menerapkan fitur ini, yang dapat membuat pengguna terjebak dalam aliran konten yang tidak ada habisnya.
Meskipun memudahkan akses terhadap konten, Infinite Scroll dapat menyebabkan pengguna mengonsumsi lebih banyak konten daripada yang mereka niatkan.
Ketergantungan terhadap Media Sosial dan Kecanduan
Media sosial dirancang untuk memberikan hadiah secara acak.
Media sosial membuat pengguna merasa penasaran dengan konten yang akan muncul selanjutnya, mirip dengan jeratan perjudian yang menarik perhatian tanpa disadari.
Desain media sosial yang memberikan informasi secara acak membuat pengguna merasa ketagihan, menjadikan mereka lebih cenderung menghabiskan waktu lebih lama di platform tersebut.
Algoritma dan Pengaruhnya
Algoritma mengenali siapa kita berdasarkan perilaku yang kita lakukan di internet.
Algoritma media sosial bekerja dengan sangat baik dalam memahami pola perilaku pengguna, termasuk preferensi dan ketertarikan mereka.
Dengan kemampuan ini, algoritma dapat menyajikan konten yang menarik perhatian pengguna, sehingga mereka lebih lama tinggal di platform tersebut.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kendali pengguna atas pengalaman digital mereka, mengingat banyak orang tidak menyadari betapa besar pengaruh algoritma ini dalam kehidupan sehari-hari.
Masalah Perhatian dan Tindakan yang Harus Diambil
Kita harus melakukan tindakan aktif untuk mengambil alih perhatian kita.
Dalam dunia yang dikuasai teknologi, penting bagi pengguna untuk memahami cara kerja algoritma dan dampaknya terhadap perhatian mereka. (fir)